Senin, 08 April 2013

Ritual Tato

iban tatto
Seorang putra dayak suku iban dari rumah panjang Tikalong desa ukit-ukit kapuas hulu, cacahan tato yang dibuat secara manual atau handtapping ibarat album kehidupan yang bersatu pada tubuh, perjalanan hidup yang panjang serta seorang pengayau akan selalu melaksanakan ritual merajah tubuh yang dilakkukan oleh tetuah adat.

iban tatto
Disaat sekarang melihat ukiran tato pada tubuhnya berwarna hijau gelap dengan tinta tato yang alami sangat natural dari alam, bahwa suku dayak iban ini sangat erat dan lekat pada alam, seolah-olah adanya komunikasi yang menyatu pada keduanya.Yang menurut mereka “ bahwa alam sulit diduga, walau bersahabat namun harus selalu waspada, namun bukan berarti curiga “.mereka dengan hati-hati menjaga melestarikan alam untuk kelangsungan hidup. Dan nyatanya banyak orang-orang diluar sana yang tidak bisa mengerti atau memahami seperti orang dayak ini dalam menghargai alam hutan rimbanya. Ya ! dianugrahi pulau dengan hutan rimba lebat dan sering tak tertembuskan kini menjadi barang dagangan, kayu menjadi barang dagangan penting dikalimantan. Kekayaan kayu merupakan hikmah sekaligus petaka. Penebangan pohon secara liar menyebabkan erosi hebat di beberapa derah serta menggangu pola perkembangbiakan kehidupan hewan langkah. walaupun pemerintah telah mengambil langkah-langkah dengan membatasi penebangan, entah mengapa pencurian kayu serta pemburuan binatang masih mudah dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Kini apakah masih maskot pulau kalimantan yang hutan rimbanya lebat dan tak tertembuskan ? semua itu terjawab dengan kesadaran kita masing-masing untuk menjaga hutan kita. Walaupun gambaran “ keliaran Borneo” hampir menghilang dengan cepat, hutan rimba kalimantan masih tetap menjadi pelindung budaya dan kekayaan alam yang amat berharga. Seperti dalam semboyan bahasa dayak “Isen Mulang” yang artinya pantang menyerah, dalam mengupayakan kembali kelestarian alam.


Oranmen pada dinding rumah suku Dayak Kayan
Iban Tatto

Dayak Iban Tatto

Membuat gelang dari bahan akar resam


Salam lestari, 
salam budaya !






Tidak ada komentar: